BIANCA MANUSIA
ANDROID
PART II
Lalu, aku dan Aiden lanjut berjalan aku berdengar suara gadis kecil memanggil-manggil namaku “Bianca... lihat kesini di belakangmu” lalu aku menoleh dan aku melihat laki-laki paruh baya atau mantan tuanku bersama aya yang ada dalam gendongannya, lalu laki-laki paruh baya itu menurunkan aya dari gendongannya dan berlari ke arahku. Biancaa... kembalilah ke rumah, ayolah.. bianca aku tidak punya teman untuk bermain di rumah, ayolah...” Aku tersenyum melihat aya merengek kepadaku, lalu aku melihat ke ara mantan tuanku dan ia berkata “bisakah aku berbicara denganmu sebentar?” lalu aku mengangguk menyetujuinya dan menyerahkan aya kepada aiden untuk bermain. “bianca kau sudah mendengar berita tentang androbot illegal” “iya, aku sudah mendengarnya katanya ia sudah masuk kedalam daftar pencarian polisi dan tuannya akan dipenjara” yaa... androbot itu ialah aya” aku sudah mendengarnya dan ia berkata lagi” dulu aku membeli aya karena aku sangat kesepian, karena isteriku meninggalkanku demi laki-laki lain”, ia berkata sambil tersenyum sekilas “bianca kumohon bawalah aya bersamamu, aku sayang kepadanya sudah seperti anakku sendiri, aku tidak mau dia dihancurkan” mata laki-laki itu berkaca-kaca memohon kepadaku. ‘Di pelosok desa antara bukit-bukit ada sebuah rumah yang menampung androbot rusak, dan tidak ada yang tahu tentang rumah itu” aku menghampiri aya dan aiden untuk ikut bermain bersama mereka. Lalu saat kami sedang bermain ada satu polisi yang sedang lewat dan melihat kami dan berteriak, “hey!!! Kalian, bianca, adien berlari kearah kami, sambil memegang borgol ditangannya. Lalu aku melihat ke arah laki-laki paruh baya untuk mengizinkan aku aya dan aiden. Kami bertiga berlari sejauh mungkin hingga polisi itu kelihatan lagi, kami berlari terlalu jauh hingga melewati landasan dan menaiki bukit-bukit, ohiya, aku lupa bercerita ternyata aiden adalah androbot yang berada disampingku ketika di toko, dia bersedia membantuku dan aya lalu aku teringat pesan laki-laki paruh baya, dan aku bercerita kepada aiden dan aya soal rumah yang ada di atas bukit lalu aku berkata “aya, aiden sepertinya itu rumah yang dimaksud tuan” ayo kita pastikan” lalu aiden mengetuk pintu rumah itu. Ketika pintu terbuka aku melihat androbot yang tidak memiliki GPS tertanda di dadanya tidak adalagi lampu hijau kecil, “apakah kalian masuk” androbot itu berkata “yaa, kami androbot rusak” lalu androbot itu tersenyum ramah dan berkata “Silahkan masuk kawan” lalu kami bertiga masuk dan aku melihat androbot yang berlalu lalang disekitar kami ada banyak ruang yang ada di dalam rumah ini dan sepertinya androbot yang ada disini semua telah dianggap rusak lalu androbot yang membukakan pintu untuk kami bertiga berkata “ikutilah aku, aku akan menunjukkan kamar untuk kalian” aku mendapat satu kamar bersama aya dan kamar aiden disebelah kamar kami setelah menunjukkan kamar untuk kami androbot itu pergi. Datanglah androbot kecil sambil membawa peralatan operasi kami.
kami telah melalui hari-hari kami dengan
tenang disini. Hingga pada suatu hari libur saat semua pekerja tidak bekerja
ada satu keluarga polisi yang bekerja ditempat aku diinterogasi dulu, ia
bersama keluarganya hendak naik gunung tapi harus melewati bukit-bukit dan
mereka dengan tidak sengaja melewati depan rumah aman, dan polisi itu curiga
lalu berkata pada keluarganya “kalian lanjutkan saja
dulu keatas nanti bapak menyusul”. Lalu ia mengetuk
pintu dan salah satu androbot membuka pintu dan bertanya apakah Anda rusak? “hah??? Rusak? Apa maksudmu, aku bukanlah androbot yang
rusak, lalu androbot itu berteriak “ada manusia
didepan, sembunyi” lalu polisi itu sadar ini tempat
persembunyian androbot yang rusak, polisi itu segera menelepon kantor terdekat,
tak berselang lama seluruh polisi mengepung rumah aman Dan aku mendengar suara
bising hancurkan! Hancurkan mereka!” lalu aku aiden dan
aya kami berlari ke balkon atas, rupanya suara riuh yang aku dengar tadi
berasal dar warga yag telah kehilangan mata pencahariannya, mereka semua
mengucapkan satu kalimat yang diulang-ulang “hancurkan
mereka” lalu semua androbot yang ada di rumah aman
keluar.
Warga membawa apapun yang ditemukan,
tongkat besi, batu, dan sebagian mereka memukuli kearah androbot, tapi...
androbot tidak melawan balik hanya menangkis. Ketika salah satu androbot sudah
lelah menangkis dan sia sudah tidak tahan lagi dan sedikit mendorong lalu
manusia terjatuh dengan cepatnya, lalu ia berkata kami tidak salah, kamu
melawan perintah karena ada alasan” lalu androbot itu
menceritakan alasan karena para androbot lain melawan perintah. Lalu semua
warga terdiam sehingga mereka menyadari kalau androbot tidak salah, dan
salahsatu warga berteriak “ya.. androbot tidak salah,
hanya kita yang menganggap hal sepele itu menjadi hal besar”
buktinya ketia kalian melukai androbot tapi mereka hanya menangkis, mereka juga
punya perasaan, mereka manusia!” aku baru menyadari
kalau warga yang berteriak itu adalah mantan tuanku, aku tersenyum ke arah ia
dan warga berteriak androbot adalah manusia mereka tidaka salah” lalu para warga yang kehilangan mata pencaharian meminta
maaf kepada para androbot, dan setelah kejadian tersebut androbot dan menusia
kembali akur, para manusia yang kehilangan mata pencaharian mendapatkan kembali
pekerjaannya.
Epilog
Setelah kejadian itu terjadi hukum kalau
androbot yang tidak mematuhi/melawan perintah tuannya akan dihancurkan telah
dihapus, dan bianca telah kembali kerumah aya mereka akan hidup bersama, dan
aiden kembali ke pekerjaannya yaitu polibot
Tamat
Penulis Sahara
Geubrina Rsiki Kelas IX-D
Posting Komentar