SMPN 2 INGIN JAYA IKUTI PROGRAM "SIKULA SAWEU WISATA SEJARAH ACEH"

Aceh Besar- Mahasiswa Kampus Mengajar yang bertugas di SMP Negeri 2 Ingin Jaya melakukan program Belajar Sambil Berwisata dengan tema "Sikula Saweu Wisata Seujarah Aceh" yang mengajak siswa kelas VIII berkeliling wisata bersejarah, Selasa (11/10). Tujuan perjalanan ini untuk menumbuhkan literasi siswa guna lebih mengenal akan nilai sejarah dan budaya sendiri.

Perjalanan dimulai dari Blang Bintang menuju ke Kherkoff menggunakan moda transportasi Transkutaraja, di kherkoff siswa disambut oleh juru kunci atau penjaga makam yang menjelaskan tentang makam Belanda dan makam Anak Sultan Iskandar Muda Meurah Pupok yang berada di lokasi yang sama. 

Foto Bersama di Kerkhoff

Dari Kherkoff siswa melanjutkan perjalanan ke Museum Tsunami, guna mengenal akan sebuah kejadian mahadahsyat yang menewaskan 173.741 jiwa dan meluluhlantakkan Aceh pada tahun 2004 silam, dari museum Tsunami diharapkan siswa belajar dan mengenal akan tanda-tanda terjadinya tsunami dan pengenalan akan bahaya tsunami sehingga banyaknya korban jiwa tidak terulang kembali, dan semoga seluruh masyarakat bisa mengikuti jejak masyarakat Simeulu yang korban jiwa sangat sedikit karena pemahaman akan smoong (tsunami) yang memadai, pada masyarakat Simeulu smoong merupakan sebuah cerita pengantar tidur yang menjelaskan tahapan terjadi smoong dan tahapan penyelamatan diri. pada kejadian ini simeulu mendapatkan penghargaan dari UNICEF sebagai wilayah dengan hantaman yang dahsyat tetapi memiliki korban jiwa sedikit.

Siswa dan guru berjalan kaki berangkat dari Museum Tsunami melanjutkan ke Masjid Raya Baiturrahman untuk melaksanakan shalat zuhur, dan pemilihan masjid raya tidak terlepas dari nilai sejarah yang dikandungnya. Masjid raya merupakan masjid yang didirikan masa kesultanan Aceh, kendati banyak kejadian terjadi, terbakar, dibangun, dibakar oleh Belanda, dibangun kembali, saksi  peperangan, tempat perjuangan, dan bahkan saksi bisu dan penyelamat ketika Tsunami datang.

Berangkat dari Masjid yang menjadi ikon Aceh siswa menuju Gunongan, sebuah bukti cinta dalam sejarah Sultan Iskandar Muda dengan Putroe Phang (Pahang). Dari gunongan siswa menuju ke taman Putroe Phang yang di dalamnya ada pinto khop yang dialiri oleh Krueng Daroy. Kisah menarik tercipta krueng daroy karena permintaan dari Putroe Phang kepada Sultan Iskandar Muda, krueng daroy sendiri merupakan sungai buatan yang digali berawal dari Mata Ie berakhir di krueng Aceh juga merupakan bagian bukti cinta Sultan Iskandar Muda yang mengelilingi Pinto Khop sebagai pintu pertemuan Raja dan Putroe.

Dari Taman Putroe Phang, siswa kembali ke Masjid raya Baiturrahman guna bisa kembali menuju Blang Bintang menggunakan Transkutaraja, dalam perjalanan ini siswa mengalami beberapa kali naik turun Transkutaraja mengingat rute perjalanan di beberapa titik yang tidak searah dengan rute Transkutaraja. Kendati demikian hal tersebut tidak mengurangi semangat siswa untuk belajar sambil berwisata. 

Qasimil Junaidi

Share this: